The Digital Nomad Lifestyle. Is It For You?

Sunday, September 3, 2017


Jika jaman dulu bangsa nomaden, seperti kaum Gypsy hidup berpindah-pindah dan memenuhi hidup mereka dengan bertani, berkebun, barter atau menawarkan jasa kepada penduduk setempat. Kini di era digital kaum nomaden melangsungkan hidup dan menghasilkan uang melalui laptop dan smartphone mereka. Sambil hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya, mereka bekerja dan menawarkan jasa mereka melalui jaringan internet. Mereka adalah yang kini sering disebut sebagai Digital Nomad. Tertarik untuk keliling dunia sambil bekerja dan menjadi seorang digital nomad? Yuk, lanjut baca!

Gaya hidup digital nomad sangat cocok bagi mereka yang mencintai traveling. Idealnya gaya hidup ini dijalani oleh mereka yang belum atau tidak mempunyai tanggung jawab untuk mengurus keluarga.  Walaupun pada kenyataannya tidak sedikit digital nomad yang menjalankan gaya hidup ini bersama anak-anak dan pasangannya. Bahkan ada beberapa diantara mereka yang memulai gaya hidup ini memasuki usai pensiun, disekitar umur 50an. Tapi mayoritas pelakon gaya hidup digital nomad ini tetap datang dari generasi Milenials, yang kebanyakan masih single dan juga merupakan generasi yang sangat fasih dalam dunia digital. Dengan segala kemudahan dalam hal transportasi, tempat tinggal, sarana komunikasi dan perbankan yang terwujud karena jaringan internet yang semakin merata diseluruh pelosok dunia, gaya hidup ini semakin berkembang pesat dan sangat mungkin dilakukan oleh siapapun yang menginginkannya.

T: Apakah mungkin tetap bisa hidup dengan kerja online dan sambil jalan-jalan?
J: Sangat memungkinkan! 
T: Apakah digital nomad itu hidupnya akan liburan dan senang-senang terus?
J: Belum tentu. Tentunya hidup sebagai digital nomad, berbeda dengan saat seseorang sedang liburan biasa. Karena ada tanggung jawab yang harus dilalukan untuk dapat bertahan hidup dalam perjalanan. Sama seperti hidup menetap, setiap orang punya tingkat penghasilan dan gaya hidup yang berbeda-beda. 

Sebagai seseorang yang berada pada perbatasan antara generasi Baby Boomers dan Milenials, sesungguhnya saya sudah lama tertarik dengan gaya hidup ini. Sejak 15 tahun yang lalu salah satu mimpi saya adalah kerja dengan laptop dari mana saja saya mau. Saya sudah jenuh dengan perjalanan ke kantor yang memakan waktu kurang lebih 4 jam untuk pulang dan pergi. Saat itu, saya bekerja di sebuah media cetak, membawahi beberapa wartawan dan grafik desainer. Saya melihat peluang bahwa pekerjaan ini seharusnya tidak harus selalu dilakukan dari kantor. Sayangnya saat itu jaringan internet di Indonesia belum memadai dan kantor tempat saya bekerja pun termasuk perusahaan yang late technology adaptor.

Saat ini saya memang belum menjadi seorang digital nomad murni, tapi saya sudah menjadi bagian dari digital workforce yang menghasilkan uang melalui internet selama hampir 5 tahun terakhir ini. Saya bisa berkerja dari mana saja dan tetap menghasilkan uang. Tapi karena saya masih mempunyai dua anak dan orang tua yang masih menjadi tanggung jawab utama saya sepenuhnya. Hidup nomaden, belum mungkin saya lakukan. Tapi paling tidak, saya sudah lepas dari pekerjaan nine to five saya di kantor yang tidak memungkinkan saya untuk traveling kapan saja saya mau.

Read More: How to Start Working Online from the Comfort of Your Home

Menjadi seorang digital nomad memerlukan persiapan. Bukan hanya masalah mental dan fisik, pekerjaan utama sebagai sumber mata pencaharian juga harus dipersiapkan. Pekerjaan apa saja yang biasa dilakukan oleh seorang digital nomad? berikut ini adalah 15 pekerjaan yang dapat menghasilkan uang dan dapat dilakukan secara online dari mana saja:

1. Penulis
2. Web & Apps Developer
3. Virtual Assitant
4. Grafik Desainer
5. Guru
6. Blogger / Vlogger
7. Social Media Manager
8. Konsultan
9. Online seller (ebay/etsy/amazon)
10. Internet Marketer
11. Affiliate marketer
12. Dropshipping
13. Penerjemah & Transcriber
14. Fotografer
15. Life Coach / Mentor

Jika kamu memiliki salah satu atau beberapa keahlian diatas, kamu mempunyai peluang untuk menjadi seorang digital nomad. Tapi sebelum memutuskan untuk hidup nomaden, pastikan kamu sudah mendapat penghasilan yang layak dari salah satu atau beberapa pekerjaan di atas. Selanjutnya kamu tinggal merencanakan perjalanan kamu sesuai dengan bujet yang kamu miliki. Semakin besar bujet atau penghasilan yang kamu miliki, semakin banyak atau semakin jauh destinasi yang bisa kamu kunjungi atau semakin nyaman kehidupan perjalanan kamu.

Perlu disadari kehidupan sebagai seorang digital nomad jauh berbeda dengan kehidupan mereka yang sedang pergi berlibur. Sebagai seorang digital nomad kamu harus dapat membagi waktu antara bekerja dan jalan-jalan. Pandai berhemat dan merencanakan perjalanan yang efisien adalah salah satu karakter yang penting dimiliki. Oleh karena itu waktu perjalalanan seorang digital nomad bisa berbulan-bulan hingga tahunan. Contohnya seperti pasangan digital nomad dari Indonesia Dina dan Ryan dari DuaRansel.com . Pasangan suami-istri, yang berprofesi sebagai penulis dan web developer ini berhenti bekerja kantoran dan menjual semua aset mereka di Indonesia pada tahun 2009 dan menjadikan dunia sebagai rumah mereka hingga kini.



Buat saya yang telah punya anak dan tanggung jawab pada keluarga besar,  gaya hidup ini belum mungkin saya lakukan. Tapi inilah saatnya saya merintis karir saya di dunia online. Mencoba berbagai hal untuk mendapatkan passive income dari Internet. Sehingga jika suatu saat nanti tanggung jawab kami telah berkurang, anak-anak telah dewasa dan mandiri, dan suami telah pensiun dari kantornya, mungkin nanti saya pun akan menjadikan dunia sebagai rumah saya. Sekarang, saatnya menabung dan menyusun rencana masa depan.


Until next time ;)
xoxo,


16 comments :

  1. Aku jg pengen jadi digital nomad mbk. pengen travelling kemana-mana juga jadiin dunia sebagai rumah. sukses slalu y mbk, smoga cta cta mbk untk mnjadikan dnia sbgai rumah trwjud. amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Muthi..thank you sudah mampir di blog ku.. ayo semangat bangun karir online kamu, persiapkan diri jadi lebih bebas menjelajah dunia :) Amin.. Amin.. Insyaallah semua yang kita cita-citakan terkabul yaa :)

      Delete
  2. Salah ga sih mbak kalau cita2 jd digital nomad yang suka2 jalan2 kemana aja dan dibayar? karena kadang yang dipikirkan orang sampai sekarang digital nomad itu tidak menjanjinkan untuk jangka waktu yang panjang :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Zee, thank you udah mampir ke blog ku. Tentunya tidak ada yang salah jika punya mimpi seperti itu. Setiap orang tentu punya tujuan hidup masing-masing. Jadi tidak ada yang salah atau pun benar. Siapa bilang tidak mungkin di lakukan dalam jangka waktu panjang, buktinya Dina dan Ryan telah melakukannya hampir selama 8 tahun. Kembali lagi tujuan kamu apa? kalau kamu senang berkelana keliling dunia, kenapa tidak? Jika kamu hanya ingin melakukannya selama 1 tahun saja, tentu juga tidak salah. Tidak ada yang salah dalam mimpi seseorang, selama tidak merugikan atau menyakiti orang lain :)

      Delete
  3. Karina, love to read your blog! Terutama postingan tentang ini. Kebetulan banget aku bekerja sebagai socmed specialist sekaligus digital marketing dan part time blogger :) Pengen banget untuk lepas dari kantor dan mengerjakan semua dari rumah. Tapi untuk sekarang kok belum bisa karena jujur aja masih banyak kantor yang mengharus socmed specialistnya dateng ngantor. :)) Semoga one day bisa keluar dari kantor, entah sebagai digital nomad atau pure memulai karir di bidang itu tapi dari rumah :)

    Last but not least, thanks for sharing!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Erny, salam kenal.. wah kita kerja di bidang yang sama.. tos dulu ah! :D
      Iya itulah, di Indonesia ini belum terbiasa kalau pegawainya kerja dari rumah.. padahal pekerjaannya hampir semua bisa dikerjakan dari mana saja. Sebenarnya kerja dari rumah itu saling menguntungkan antara kantor dan pegawai. Kantor bisa hemat office space, listrik dsb, Karyawan juga bisa berhemat biaya transport dan makan siang. Kamu kenapa nggak coba kerja partime dari rumah dulu. Atau cari-cari kerjaan project base di upwork.com. Social media specialist itu on demand banget loh. Aku bekerja di bawah sebuah agency virtual assistant dari Australia. Virtual Assistant dengan social media background itu banyak banget yang cari. Teman-teman kerjaku kebanyakan dari Filipina, aku orang Indonesia satu-satunya. Check out OutsourcingAngel.com.au kalau kamu tertarik kabarin aku.. :D

      Delete
  4. saya baru denger istilah digital nomad dari postingan mbak. Yah setelah lulus kuliah praktis urusan dimana bekerja selalu jadi topik hangat kalau ngumpul dengan keluarga besar. Nah saya selama 2 tahun nini lebih banyak gantungin penghasilandari ngeblog doang dan copywriter sana-sini, untungnya saya masih berpenghasilan tapi keinginan untuk bisa bekerja juga merupakan hal yang sama dambakan. Menurut saya kalau beneran jadi digital nomaden emang harus total sana-sini, perbanyak komunikasi dan komunitas dimanapun maka tawaran pasti bakal datang. Dan tentunya kita harus menyelesaikan tugas itu dengan baik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Bimo, salam kenal!
      Kerja sendiri atau kerja di perusahaan itu pilihan hidup masing-masing orang. Tapi menurut saya dua-duanya sama2 punya resiko yang sama dan potensi menghasilkan yang sama. Semuanya tergantung dari masing-masing individu seberapa besar desikasi mereka pada pekerjaannya. Seberapa besar mimpi mereka dan seberapa berani mereka dalam meraih mimpi-minpinya. Jadi Digital Nomad tidak harus serabut kerja sana sini kok, banyak digital nomad yang berhasil dengan satu produk yang mereka kembangkan. Tidak sedikit yang mempunyai passive income dari bisnis onlinenya. Jadi blogger dan copywriter juga bisa hidup kok.. terus kembangkan diri, banyak belajar tentang trend dan online marketing. Networking dan etos kerja yang baik itu wajib dimanapun kita berada. Ke dua, jangan hanya menunggu tawaran datang, ciptakan peluang atau pro aktive menyambut peluang. :D Good luck mencari bentuk jati dirimu ya Bim.. what ever it is, do your best and never give up!

      Delete
  5. Postingan menarik mbak. Saya juga memutuskan kerja dari rumah dari jaman belum serba internet seperti sekarang. Sekarang saat anak-anak sudah kuliah semua, dan saya juga banyak waktu untuk bepergian, saya ingin lebih memanfaatkan internet untuk mendapatkan penghasilan. Mungkin semacam dropshipping juga online seller tapi saya belum tahu gimana caranya. selama ini baru blogging tapi yang belum banyak memberi hasil dan menerima jasa desain melalui email yang nantinya akan saya masukkan di blog saya juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi mbak Novie, salam kenal! Aku juga lagi mempelajari dropshipping mbak.. kalau aku banyak belajar dari video2 di youtube mbak.. banyak mbak video2nya.. aku sering nonton yang dari Dan Dasilva. coba deh di search. Wah kl mbak bisa desain grafis, banyak loh mbak yang job-job untuk design grafis. Coba deh buka2 di upwork.com atau coba aja pasang profile di fiver.com .

      Good luck mbak, tetap semangat belajar!

      Delete
  6. Wah ada profesi saya juga ini sebagai private teacher. Saya juga sekarang udah nggak terikat dg perusahaan. Pekerjaan jadi lebih fleksibel, I manage my time wanna get the job or not. Masalah tanggung jawab ya tetap sama, baik waktu kerja di lembaga maupun bawa branding sendiri. Malah sebenernya lebih berat bawa branding sendiri sih, haha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Nita.. iya ada job kamu. Bisa dilakukan online loh sekarang. Bisa lewat skype atau daftar beberapa teaching online sites. Iya walaupun kerja sendiri / kerja online itu kelihatan gampang atau santai, sebenarnya membutuhkan kedisiplinan yang lebih, effort yang lebih untuk membangun kepercayaan dengan klien. Jadi salah kalau pikir pindah ke freelancing / online job karena mau santai2.. waktu memang flexible tp komitmen harus kuat hehehehe

      Delete
  7. Keren banget ya kalo bisa jadi Digital Nomad! Tapi ini cocok buat orang2 yang emang berjiwa bebas & suka bertualang. Jadi pengen juga deh rasanya 😍
    Nice article, Karina

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Eryvia, Iya sih jadi digital nomad cocoknya untuk orang yang seneng traveling. Buat kita-kita yang sudah punya anak dan keluarga mungkin bisa jadi part-time digital nomad hahahaha pindah dari cafe ke cafe... Thank you udah mampir yaa..

      Delete
  8. Inspiratif sekali tulisannya Mba Karin, digital nomad ini profesi idaman anak millenials. Kalau untuk perempuan yang telah menikah seperti saya ini, terutama yang sudah memiliki anak, cukup berpindah2 cafe to cafe atau market to market aja ya. Kalau bisa direview udah Alhamdulillah banget ada bahan tulisan 😁.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you Fillyawie.. iya emang untuk emak2 macam kita baru bisa pindah-pindah mall dan pindah2 cafe.. itu aja udah seneng banget ada suasana baru untuk kerja..tapi mungkin nanti kl anak2 udah mandiri bisa dipertimbankan kerja sambil traveling :) .. Thanks ya udah mampir..

      Delete